Andaikan
mata itu bisa berbicara, maka ia akan mengatakan semuanya. Namun semua telah
menjadi rahasia. Rahasia yang entah kapan terungkap. Rahasia yang terus
tertutup oleh rasa yang sudah bersanding bersamamu. Engkau kini hadir di
pelupuk mataku, nyata bukan lagi ilusi. Matamu kini terus menjadi imajinasi
terindah. Imajinasi nyata ku yang telah lama menghilang bersama
kenangan-kenangan masa lampau, kini datang begitu nyata bersama tatapan mata mu.
Hingga kini engkau berusaha terus menghadirkannya.
Rasa..,
yah itu lah rasa. Bisa datang kapan saja tanpa harus di minta. Ia pun bisa
pergi begitu saja, tanpa mau tau seperti apa yang ia tinggalkan. Kini rasa itu
hadir bersama mentari yang berselimutkan kabut pagi. Rasa yang telah bangun
dari tidur panjangnya selama ini.