Dunia Semu

Diri ini bukanlah kesucian yang beharap kesempurnaan. Dan juga tak lebih dari tumpukan sebuah keburukan yang mengharap kebaikan. Bukan pula sebongkah karang yang kokoh, hanyalah anai yang terbawa deru angin nafsu dunia. ajpradana

bertanya pada siapa kah aku?
engkau telah terdiam
sudah tertutupkah mata itu?
lagi-lagi tak tau harus tanya pada siapa lagi
kepalaku tertunduk malu

lantas malu karena apa aku ini?
bertanya lagi, iya hanya itu
bukan malu tapi memahami
salahkah aku?
jika aku ingin memiliki
ulurkanlah tanganmu
sambutlah tanganku ini

percayalah aku bukan pencuri!
aku hanya berusaha memahami. ajpradana

darah ini serasa terdengar berdesir
butiran air itu menari indah di kelopak mata
karna rasa telah berkecamuk di ujung pintu

lantas bisa apa?
duduklah disamping kiri ku
berujarlah selayaknya merpati
bertingkahlah bersama keanggunan mu
tapi bukan kuasa ku lagi
bukan lagi milik ku
bukan pula mimpi ku

mampu kah?
sepertinya tidak..,
aku bukan sutradara cinta mu
aku..,
hanya sajak yang tertinggal
puisi yang tak tertulis
syair tak bernada

sudah lah..,
ini adalah jalan mu
tapi..,
tersenyum lah pada ku. ajpradana

janganlah kau membisu.
menggerutu karena ragu.
menangis sebab ingin tau.
kenapa kita?
karena sang waktu tak ingin kembali. ajpradana

rasa ku tak ingin lagi ambigu
rasa ku yang ingin menembus imajinasi keindahan mu
rasa ku ingin melekat di relung mu. ajpradana

aku bukan pembual yang hanya bisa berkata dan bernada saja.
ku singsingkan lengan bajuku untuk mewujudkan citaku.
ku ikat kencang tali sepatuku untuk mengejar masa depanku. 
tiada yang sia-sia jika ku bulatkan tekatku. 
ku mantabkan niatku. 
doa menjadi pelindung jalanku kata semangat menjadi cambuk pendobrak rasa malasku.
karena semua manusia punya kesempatan menjadi sukses dan berhasil. ajpradana

ku tangkap imajinasi dari kontempelasi
yang telah menyiratkan keindahan tapi jauh
di dalam relung jiwa yang layu.
siramlah aku dengan keharmonisan nada
sampai ku tumbuh menjadi benih rasa
yang akan berbuah harapan nyata. ajpradana

aku tak mengerti rasa itu
yang kian menjadi dan tak mau tau
terdengar jelas suara mu
namun aku ingin tuli dan tak tau

salahkah jika ini menjadi
prasasti dalam relung hati
abadi hingga raga mati
tak ingin di batasi oleh dimensi

indahmu bukanlah ilusi atau fana
nyata hingga lara tak kentara
aku lari dan mengembara
dalam imajinasi rasa

aku bukalah pujangga
yang pandai berkata dan bernada
menuang cinta dalam cawan rasa
aku hanya insan pemuja rasa. ajpradana